Desa Gendaran merupakan salah satu dari 12 Desa di wilayah Kecamatan Donorojo, yang terletak 3 Km dari pusat Kecamatan, Desa Gendaran mempunyai luas wilayah seluas 552.993 hektar. Adapun batas - batas wilayah desa Gendaran:
Sebelah Utara : Desa Belah
Secelah Selatan : Desa Gedompol
Sebelah Timur : Desa Sukodono
Sebalah Barat : Desa Cemeng
Iklim Desa Gendaran, sebagaimana Desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Gendaran Kecamatan Donorojo.
SEJARAH DESA GENDARAN
Pada zaman hancurnya Jenggolo Kediri, kerabat Kraton ada yg lengser kebarat antara lain :
- Malwopati ke Desa Widoro
- Sriwendo Ke Desa Klepu / Sawahan
- Sekar Taji ke Desa Sekar
- Sukonadi ke Desa Sukodono
- Langgeng Jiwo ke Desa Gendaran
Pada waktu itu Desa Gendaran masih hutan belantara belum ada penghuninya. Langgeng Jiwo terus babat alas gunung Pucung ( sebab hutan ini penuh dengan pohon pucung / Kluwak ). Dan mereka membuat rumah disana sekarang tepatnya sebelah timur makam gunung cilik dan masih meninggalkan bekas rumahnya berupa batu ompak sebanyak 60 biji. Setiap ada orang yang mencoba mengambilnya, mereka kena musibah. Kalau sudah terjadi demikian lalu batu iti dikembalikan ketempat semula ( ke gunung Pucung ). Berpuluh-puluh tahun tinggal disana akhirnya mempunyai 2 keturunan satu bernama langgeng jiwo dan yang satu bernama Jiwo Rogo. Sampai ratusan tahun Desa ini tidak berkembang penduduknya, disana sini masih hutan belantara dan belum bisa akan dinamakan Desa apa.
Pada waktu hancurnya Majapahit, kerabat Kerajaan juga ada yang lari ke barat yang terdesak oleh prajurit Demak, antara lain :
- Tunggul Wijoyo ke Desa Tuggul
- Gugur Prawiroyuda ke Desa Mojo Punung
- Kyai Bono Keling ke Pacitan
- Ki Ageng Petung ke Desa Cemeng
- Ki Ampokboyo dan Seh Domba tidak menetap
- Doro Hindrati ke Desa Gendaran juga disebut Doro Glendreh. Dan mempunyai peninggalan sebuah buku EPEK yang sampai sekarang buku itu belum ada yang bisa membaca.
Doro Glendreh / Doro Hindrati bertempat tinggal di blok tengahan ( Krajan ) dan rumahnya dipagar papan-papan yang kuat. Sampai sekarang batu-batu terkumpul disitu dan kayu-kayunya belum lapuk, bahkan sampai sekarang tidak ada sapi yang berani melewati tempat itu. Dan orang banyak menyebut rumahnya dengan sebutan Karan ( Jero ). Konon Doro Hindrati senang semedi, olah kanuragan ke Gunung Guo dan Gunung Song Amben. Oleh orang banyak tempat tersebut dinamakan tempatnya Doro yang lama kelamaan disebut Daran. Dan mugen semedinya. Sehingga Desa ini disebut Desa Gendaran.
Adapun urut-urutan Kepala Desa Gendaran adalah sebagai Berikut :
- Noto Merjoyo Kepala Desa I bertempat tinggal Di Krajan
- Singo Mulangjoyo Kepala Desa ke II bertempat tinggal di Krajan
- Iro Dongso Kepala Desa ke III bertempat tinggal di Krajan
- Bayi modin Kepala Desa ke IV bertempat tinggal di Krajan
- Iro Setiko Kepala Desa ke V bertempat tinggal di Krajan
- Singo Kromo kepala Desa ke VI bertempat tinggal di Waru
- Soijoyo Kepala Desa ke VII bertempat tinggal di Waru
- Soikromo Kepala Desa ke VIII tahun 1950 bertempat tinggal di Krajan
- Marto Suwito Sipus Kepala Desa Ke IX tahun 1950 s/d 1975 bertempat tinggal di Krajan
- Soemarmo Kepala Desa ke X tahun 1975 s/d 1989 bertempat tinggal di Turirejo
- Kasimin Kepala Desa ke XI tahun 1989 s/d 2005 bertempat tinggal di Turirejo
- Sri Winarti Kepala Desa ke XII Tahun 2006 s/d 2017 bertempat tinggal di Krajan.
- Pratomo Aji Plt Kepala Desa XIII Tahun 2018 s/d 2019 bertempat tinggal di Baturetno.
- Wulan Fitriana Kepala Desa ke IX Tahun 2019 s/d Sekarang, bertempat tinggal di Krajan.